kebunbibit.id – Benjolan di leher sering kali dianggap sepele oleh sebagian orang. Banyak yang mengira benjolan ini hanyalah pembengkakan biasa atau akibat infeksi ringan. Padahal, dalam beberapa kasus, benjolan di leher bisa menjadi tanda awal dari penyakit serius seperti tuberkulosis (TBC) kelenjar. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri dan penyebab benjolan di leher agar bisa segera ditangani dengan tepat.
Apa Itu TBC Kelenjar?
TBC kelenjar atau tuberkulosis limfadenitis merupakan salah satu bentuk dari penyakit tuberkulosis yang menyerang kelenjar getah bening, khususnya di bagian leher. Tidak seperti TBC paru yang menyerang saluran pernapasan, TBC kelenjar lebih sulit terdeteksi karena gejalanya tidak khas seperti batuk kronis. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebar melalui darah atau sistem limfatik.
Ciri-Ciri Benjolan di Leher Akibat TBC
Benjolan yang disebabkan oleh TBC biasanya memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dari benjolan biasa, antara lain:
- Tidak nyeri pada awal kemunculannya
- Berukuran lebih dari 1 cm dan bisa bertambah besar seiring waktu
- Teraba lunak atau kenyal, dan bisa menjadi keras jika infeksi berlangsung lama
- Tidak menghilang dalam waktu lama meski sudah diberi obat biasa
- Dapat disertai dengan gejala sistemik seperti demam ringan, keringat malam, penurunan berat badan, dan lemas
Jika Anda atau anggota keluarga mengalami benjolan dengan ciri-ciri di atas, sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Penyebab Lain Benjolan di Leher
Perlu diketahui bahwa tidak semua benjolan di leher menandakan TBC. Ada beberapa kondisi medis lain yang bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, seperti:
- Infeksi virus atau bakteri lainnya (misalnya flu atau infeksi tenggorokan)
- Penyakit autoimun
- Kanker, seperti limfoma atau leukemia
- Reaksi alergi
Namun, karena TBC kelenjar merupakan salah satu penyebab umum benjolan leher yang bersifat kronis di Indonesia, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika benjolan tidak kunjung membaik.
Pentingnya Deteksi Dini dan Pengobatan
Deteksi dini TBC kelenjar sangat penting agar pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin. Pemeriksaan penunjang seperti tes darah, foto rontgen, FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy), atau biopsi jaringan diperlukan untuk memastikan diagnosis. Jika hasilnya positif TBC, pengobatan harus dilakukan sesuai anjuran dokter melalui program pengobatan TBC yang umumnya berlangsung selama 6-12 bulan.
Pengobatan TBC yang tidak tuntas dapat menyebabkan resistensi obat, memperburuk kondisi pasien, dan menyebarkan infeksi ke orang lain.
Langkah Pencegahan
Beberapa langkah untuk mencegah penularan dan perkembangan TBC antara lain:
- Menjaga kebersihan lingkungan dan sirkulasi udara
- Tidak merokok dan menghindari paparan polusi udara
- Meningkatkan imunitas tubuh melalui pola makan sehat dan olahraga
- Melakukan vaksinasi BCG pada bayi
- Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala mencurigakan
Kesimpulan
Benjolan di leher memang bisa berasal dari berbagai penyebab, namun jangan pernah mengabaikan kemungkinan bahwa itu adalah tanda awal TBC kelenjar. Edukasi diri dan orang di sekitar tentang pentingnya pemeriksaan dini dapat menyelamatkan banyak nyawa. Jika Anda menemukan benjolan yang tidak kunjung hilang dan disertai gejala lain seperti demam dan penurunan berat badan, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kewaspadaan adalah langkah awal menuju kesembuhan.