Di edisi penerbitan kedua Fortune menghadirkan tentang pemeringkatan Fortune Indonesia 100 yang dirilis pada 14 September kemarin. Pemeringkatan tersebut disusun dari hasil telaah tim Fortune Indonesia terhadap lebihb dari 600 laporan keuangan perusahaan di Indonesia, baik secara terbuka atau tertutup pada tahun fiscal 2020. Pemeringkatan Fortune Indonesia 100 berbeda dengan yang lainnya, karena peringkat ini dibuat berdasarkan bagaimana sebuah perusahaan menorehkan kinerja pada sebuah periode tertentu, tanpa adanya subjektivitas, sesuai kinerja yang mereka laporkan ke regulator. Hal ini sekaligus bisa menjadikan bukti sebuah perusahaan bagi para stakeholder masing-masing.
Dikutip dari IDN News, jumlah pendapatan perusahaan yang tergabung dalam fortune Indonesia 100 ini mencapai Rp 3.632,14 triliun. Jika perekonomian Indonesia 2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 15.434,2 triliun, maka keluarga Fortune Indonesia 100 ini mewakili 23,5% perekonomian negeri ini. Di era pandemic sekarang ini, pelaku usaha harus beradaptasi dengan perubahan yang diakibatkannya, begitu pun para CEO Indonesia, mereka harus menata ulang strategi, mencari cara agar badai pandemic tidak menenggelamkan kapal mereka, dan memutar otak agar PHK terhindarkan, sehingga adaptasi, efisiensi dan transformasi menjadi harga mati. Jerih payah yang mereka lakukan itu perlu mendapatkan apresiasi, salah satunya dengan masuk daftar Fortune Indonesia 100. Untuk masuk ke dalam daftar Fortune Indonesia 100 dibutuhkan pendapatan perusahaan minimal Rp 6,5 triliun.
CEO IDN Media, Winston Utomo, mengatakan,” Fortune Indonesia 100 meningkatkan optimisme kami pada keberlangsungan ekonomi di Indonesia. Di situasi yang menantang ini, ternyata tidak sedikit bisnis yang berhasil untuk terus berkembang. Sebagian bahkan mampu membaca peluang dan memutuskan untuk melakukan ekspansi. Kendati belum ada perusahaan rintisan tekhnologi masuk ke dalam daftar Fortune Indonesia 100 di tahun ini, kami percaya tiga hingga lima tahun ke depan akan abanyak perusahaan rintisan tekhnologi yang bisa masuk ke dalam daftar ini Kami juga berharap Fortune Indonesia 100 dapat menjadi inspirasi dan semangat bagi semua perusahaan untuk terus melakukan inovasi dan terobosan untuk Indonesia yang lebih baik.”.
Pertamina Menduduki Peringkat ke-1 Fortune Indonesia 100
Pada terbitan edisi kedua ini, Fortune Indonesia menyajikan kisah dari sudut pandang yang berbeda. Salah satunya adalah cerita Pertamina yang meraih peringkat 1 perusahaan terbesar di Indonesia. Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina menceritakan kepada Fortune bagaimana perusahaan menghadapi badai pandemic sehingga tetap bisa mencatatkan laba bersih ketika pesaingnya mengalami kerugian seperti BP, Shell, Chevron, dan juga Exxon.
Selain kisah pertamina, fortune juga menceritakan kisah menarik lainnya yaitu dari Sinar Mas Agro Resources and Technology atau SMART. Selaku Direktur Utama PT SMART Tbk, Jo Daud Dharsono, berbagi kisah mengenai apa yang dilakukan perusahaan berbasis kelapa sawit terbesar dalam Fortune Indonesia 100 ini sehingga tetap bisa meraih pertumbuhan bahkan pendapatan terbesar dalam sejarahnya.
Selaku Editor-in-Chiep Fortune Indonesia, Hendra Soeprajitno mengatakan, “satu hal yang membuat Fortune Indonesia optimisis adalah banyaknya perusahaan di Indonesia yang berani berubah dan beradaptasi dengan cepat di tengah pandemic. Kita boleh berharap semoga saja yang terburuk telah kita lewati. Tentunya persaingan untuk masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100 berikutnya bakal semakin seru seiring dengan membaiknya perekonomian dan sudah terbiasanya kita dengan perubahan yang ada. Jika tahun ini belum menjadi bagian Fortune Indonesia 100 yang bergengsi ini, kesempatan masih tersedia di tahun depan.”