kebunbibit.id – Organisasi masyarakat pendiri Partai Golkar, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), kini memasuki babak baru. Dalam Musyawarah Nasional XI yang berlangsung di Jakarta, Misbakhun secara resmi terpilih sebagai Ketua Umum SOKSI periode 2025–2030. Penetapan ini menandai awal era baru dalam kepemimpinan organisasi yang memiliki peran penting dalam sejarah politik dan sosial Indonesia.
Misbakhun, politisi senior Partai Golkar yang dikenal dengan ketegasannya dalam memperjuangkan isu-isu ekonomi dan kerakyatan, langsung bergerak cepat setelah ditetapkan sebagai ketua umum. Salah satu langkah strategis pertamanya adalah membentuk Dewan Pembina baru yang terdiri dari tokoh-tokoh berpengaruh dan berpengalaman di berbagai bidang.
Konsolidasi dan Reposisi Strategis
Dalam pidato perdananya sebagai Ketua Umum SOKSI, Misbakhun menyampaikan bahwa SOKSI harus kembali kepada khitah perjuangan, yaitu memperjuangkan kepentingan kaum pekerja, buruh, dan masyarakat produktif lainnya. Ia juga menekankan pentingnya transformasi organisasi agar lebih relevan dengan tantangan zaman modern, termasuk digitalisasi, ekonomi kreatif, dan pemberdayaan generasi muda.
“Sebagai bagian dari pendiri Partai Golkar, SOKSI harus menjadi motor penggerak pemikiran dan aksi nyata di tengah masyarakat. Karena itu, pembentukan Dewan Pembina baru adalah langkah awal untuk memperkuat fondasi ideologis dan strategis organisasi,” ujar Misbakhun.
Komposisi Dewan Pembina Baru
Dewan Pembina yang dibentuk Misbakhun terdiri dari tokoh-tokoh lintas generasi dan profesi. Beberapa di antaranya merupakan mantan pejabat tinggi negara, akademisi, pengusaha, serta aktivis sosial yang selama ini konsisten memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan.
Langkah ini disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk kalangan internal SOKSI dan pengamat politik. Mereka menilai keputusan ini menunjukkan keseriusan Misbakhun dalam melakukan perombakan struktural demi menghadirkan semangat baru di tubuh organisasi.
Misi SOKSI di Era Kepemimpinan Baru
Kepemimpinan Misbakhun juga membawa misi besar, yaitu menjadikan SOKSI sebagai wadah pengkaderan yang adaptif terhadap perubahan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai perjuangan yang telah diwariskan para pendiri. Fokus pada pengembangan sumber daya manusia, pendidikan politik, serta pemberdayaan ekonomi rakyat akan menjadi prioritas utama.
Selain itu, SOKSI di bawah komando Misbakhun juga berencana memperluas kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan organisasi pemuda, guna memperkuat jejaring sosial dan ekonomi masyarakat.
Relevansi Politik dan Keterlibatan di Pemilu
Sebagai organisasi yang memiliki keterkaitan erat dengan Partai Golkar, SOKSI juga akan berperan aktif dalam menghadapi agenda politik nasional, termasuk Pemilu 2029. Misbakhun menegaskan bahwa SOKSI akan mendukung kader-kader terbaik yang memiliki integritas dan visi kebangsaan.
“Kami tidak akan terjebak pada politik praktis semata. Yang kami dorong adalah politik nilai dan kerja nyata,” tegasnya.
Penutup
Terpilihnya Misbakhun sebagai Ketua Umum SOKSI bukan hanya tentang perubahan kepemimpinan, tetapi juga momentum untuk merevitalisasi peran organisasi dalam kehidupan berbangsa. Dengan pembentukan Dewan Pembina baru dan semangat transformasi yang kuat, SOKSI di bawah nahkoda baru siap melangkah lebih jauh dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat.