Penjualan Mobil Listrik BEV Diprediksi Ungguli Hybrid pada 2025

kebunbibit.id – Perkembangan industri otomotif global terus mengalami transformasi signifikan, terutama dalam segmen kendaraan ramah lingkungan. Salah satu tren yang semakin mencuat adalah dominasi mobil listrik berbasis baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV). Menurut berbagai laporan dan proyeksi terbaru, penjualan mobil listrik BEV diprediksi akan melampaui kendaraan hybrid pada tahun 2025. Prediksi ini didukung oleh pertumbuhan pasar, kebijakan pemerintah, serta peningkatan teknologi dan infrastruktur yang mendukung ekosistem mobil listrik.

Tren Kenaikan Penjualan Mobil Listrik BEV

Mobil listrik BEV mengalami lonjakan permintaan secara global dalam beberapa tahun terakhir. Data dari International Energy Agency (IEA) menunjukkan bahwa penjualan BEV global mencapai lebih dari 10 juta unit pada tahun 2023, naik drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Lonjakan ini sebagian besar didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan dan tingginya biaya bahan bakar fosil.

Konsumen kini mulai mempertimbangkan efisiensi energi dan emisi karbon sebagai faktor utama dalam memilih kendaraan. BEV, yang sepenuhnya menggunakan tenaga listrik dan tidak menghasilkan emisi langsung, menjadi pilihan utama dalam transisi menuju kendaraan nol emisi.

Hybrid: Transisi Menuju Listrik Penuh

Kendaraan hybrid, yang menggabungkan mesin pembakaran internal dengan motor listrik, sebelumnya menjadi alternatif populer karena memberikan efisiensi bahan bakar lebih baik tanpa bergantung sepenuhnya pada infrastruktur pengisian daya listrik. Namun, seiring berkembangnya jaringan stasiun pengisian daya dan meningkatnya kapasitas baterai, daya saing BEV meningkat pesat.

Mobil hybrid mulai kehilangan daya tarik karena dianggap hanya sebagai solusi sementara. Konsumen dan produsen mulai beralih ke BEV sebagai solusi jangka panjang untuk mobilitas berkelanjutan. Banyak produsen mobil bahkan telah mengumumkan rencana untuk menghentikan produksi kendaraan hybrid secara bertahap demi fokus pada pengembangan BEV.

Faktor Pendorong Pertumbuhan BEV

Beberapa faktor yang mendorong proyeksi dominasi BEV dibandingkan hybrid pada 2025 antara lain:

  1. Kebijakan Pemerintah: Banyak negara memberikan insentif bagi pembelian BEV, seperti potongan pajak, subsidi, dan kemudahan akses ke jalur khusus. Beberapa negara bahkan telah menetapkan target pelarangan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil dalam satu hingga dua dekade ke depan.
  2. Infrastruktur Pengisian Daya: Ekspansi stasiun pengisian daya yang masif membuat BEV semakin praktis digunakan. Kini pengisian daya bisa dilakukan di rumah, kantor, hingga pusat perbelanjaan.
  3. Harga yang Semakin Terjangkau: Berkat skala produksi yang meningkat dan kemajuan teknologi baterai, harga BEV mulai turun. Banyak model BEV yang kini memiliki harga bersaing dengan kendaraan konvensional maupun hybrid.
  4. Peningkatan Jarak Tempuh: BEV terbaru kini mampu menempuh jarak lebih dari 400 km dalam sekali pengisian, menjawab kekhawatiran konsumen akan keterbatasan daya jelajah.

Prediksi dan Prospek Pasar di 2025

Menurut analisis BloombergNEF, penjualan mobil BEV diperkirakan akan mencapai 18 juta unit secara global pada 2025, sedangkan kendaraan hybrid hanya akan berada di kisaran 10 juta unit. Ini menandai titik balik penting dalam industri otomotif, di mana BEV menjadi pemimpin pasar dalam kategori kendaraan ramah lingkungan.

Asia, Eropa, dan Amerika Utara diprediksi menjadi kawasan utama dalam adopsi BEV. Di Indonesia sendiri, dukungan pemerintah melalui program insentif dan rencana pembangunan pabrik baterai menjadi sinyal positif terhadap pertumbuhan BEV.

Kesimpulan

Tahun 2025 diperkirakan akan menjadi momen penting dalam sejarah mobilitas global, di mana mobil listrik berbasis baterai (BEV) akan mengungguli kendaraan hybrid dari segi penjualan. Perubahan ini bukan hanya soal tren teknologi, tetapi juga bagian dari komitmen kolektif menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dengan dukungan pemerintah, kemajuan teknologi, serta kesadaran konsumen yang meningkat, BEV memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung transportasi masa depan.