Ini Alasan Kloset Duduk Lebih Umum di Barat daripada Kloset Jongkok

kebunbibit.id – Dalam perdebatan soal kloset duduk vs kloset jongkok, perbedaan budaya dan kebiasaan memainkan peran penting. Di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Kanada, dan sebagian besar Eropa, kloset duduk menjadi standar yang umum digunakan. Sementara itu, di berbagai negara Asia, Timur Tengah, dan beberapa bagian Afrika, kloset jongkok masih sering ditemukan. Lantas, apa alasan utama di balik dominasi kloset duduk di dunia Barat? Artikel ini akan membahas faktor-faktor historis, budaya, medis, hingga praktis yang memengaruhi preferensi tersebut.

1. Pengaruh Sejarah dan Revolusi Industri

Salah satu faktor utama mengapa kloset duduk lebih umum di Barat adalah karena pengaruh sejarah, khususnya sejak era Revolusi Industri. Pada abad ke-19, teknologi sanitasi berkembang pesat di Eropa, terutama di Inggris. Penemuan sistem plumbing modern dan saluran pembuangan membuat toilet duduk menjadi pilihan utama karena desainnya lebih sesuai untuk sistem saluran air yang kompleks. Selain itu, toilet duduk dinilai lebih “mewah” dan identik dengan kemajuan teknologi pada masa itu.

2. Desain Interior dan Kenyamanan

Desain rumah di negara-negara Barat sangat memperhatikan kenyamanan. Toilet duduk dianggap lebih praktis dan nyaman, terutama bagi orang tua, wanita hamil, dan mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Konsep kenyamanan ini menjadi nilai utama dalam budaya Barat, termasuk dalam penggunaan toilet. Kloset duduk memungkinkan pengguna untuk duduk dengan rileks tanpa harus menyeimbangkan tubuh seperti pada kloset jongkok.

3. Budaya Privasi dan Etiket

Di Barat, konsep privasi sangat dijunjung tinggi, termasuk saat menggunakan toilet. Toilet duduk memungkinkan penggunaan dalam ruang tertutup dengan kenyamanan maksimal. Selain itu, penggunaan tisu toilet sebagai bagian dari etiket kebersihan juga lebih cocok dengan toilet duduk, berbeda dengan kebiasaan di beberapa negara Asia yang menggunakan air dan semprotan.

4. Pengaruh Arsitektur Modern

Bangunan-bangunan di Barat umumnya didesain dengan fasilitas toilet duduk sejak awal. Baik di rumah tinggal, kantor, pusat perbelanjaan, hingga fasilitas publik lainnya, toilet duduk menjadi standar. Hal ini juga dipengaruhi oleh kode bangunan dan standar sanitasi yang diterapkan oleh pemerintah lokal, yang cenderung mengedepankan toilet duduk karena dianggap lebih higienis dalam sistem plumbing mereka.

5. Faktor Ekonomi dan Pasar

Produsen toilet di Barat, seperti Kohler, Toto (juga populer di Jepang), dan American Standard, telah mengembangkan berbagai desain toilet duduk dengan fitur-fitur modern, seperti flush otomatis, penghangat dudukan, hingga bidet built-in. Produk-produk ini terus didorong ke pasar Barat karena permintaan yang tinggi, yang kemudian memperkuat dominasi kloset duduk di wilayah tersebut.

6. Pertimbangan Medis yang Berkembang

Meskipun penelitian menunjukkan bahwa posisi jongkok lebih alami untuk buang air besar, masyarakat Barat tetap memilih toilet duduk karena dinilai lebih aman bagi orang tua dan penderita gangguan mobilitas. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, aksesori seperti “toilet stool” mulai diperkenalkan untuk menciptakan posisi mirip jongkok saat menggunakan toilet duduk, sebagai kompromi antara kesehatan dan kenyamanan.


Kesimpulan

Penggunaan kloset duduk yang lebih umum di negara Barat bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga merupakan hasil dari perkembangan sejarah, budaya, dan teknologi. Meski kloset jongkok memiliki keunggulan tersendiri dari sisi kesehatan, standar arsitektur, etiket, dan gaya hidup masyarakat Barat telah menjadikan toilet duduk sebagai pilihan utama. Memahami perbedaan ini dapat memperkaya wawasan lintas budaya serta memberikan gambaran bagaimana preferensi sehari-hari dipengaruhi oleh faktor yang lebih luas dari sekadar kebiasaan pribadi.